www.photosnack.com

Selasa, 09 Oktober 2012

KULIAH UMUM UNIMUS : MEROKETKAN PROSPEK KESEHATAN LAYANAN KESEHATAN 2013




AAK UNIMUS semakin mengembangkan sayapnya. Selain bekerjasama dengan Laboratorium CITO kini AAK UNIMUS juga memulai kerjasamanya dengan KLINIKITA.

Selasa lalu, tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2012 diadakan kuliah umum mengenai kewirausahaan di bidang kesehatan. AAK (Akademi Analis Kesehatan) UNIMUS mendatangkan dr. Prasetyo, dkk dari klinikita, Jakarta. Acara ini dimulai pukul 11.00 hingga pukul 14.00 WIB. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 100 orang yang terdiri atas mahasiswa-mahasiswa AAK yang akan diwisuda pada bulan oktober nanti, beberapa dosen beserta asisten-asisten dosen dan beberapa mahasiswa AAK UNIMUS tingkat I, II, dan III.
Klinikita merupakan klinik kesehatan yang mulai dibangun pada tahun 2005 oleh sekumpulan tenaga kesehatan mulai dari dokter, apoteker, perawat dan analis kesehatan yang memang berdomisili di Jakarta. Awalnya klinik ini hanya berada di Jakarta. Namun, kini klinik tersebut telah memiliki cabang di berbagai daerah di Indonesia. Selain menceritakan tentang bagaimana terbentuknya Klinikita, dr. Pras, dkk juga memberi kami motivasi bahwa analis kesehatan bukan hanya sekedar pemeriksa sampel melainkan partner dokter yang sangat penting dan kami juga dituntut untuk dapat berkembang.
Selain memberi motivasi, di kesempatan kali ini rombongan dari Klinikita juga menjanjikan lulusan AAK UNIMUS dapat diterima langsung di klinik mereka. (WOW!! Jadi pengen cepet lulus kan??!). Jadi, buat kakak-kakak kelas yang mau wisuda bisa mengirimkan CV dan berkas-berkasnya. So, don't missed it!!  
Semoga kita tidak hanya menjadi Analis Kesehatan yang hanya memeriksa sampel yah... ^_^

Jumat, 05 Oktober 2012

JANTUNG KORONER, PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI

Add caption

Kali ini saya ingin berbagi info mengenai pengobatan penyakit jantung berhubung ada beberapa keluarga saya yang terjangkit penyakit ini...
so, check it out guys... :D




Apa penyebab dari Penyakit Jantung Koroner?
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.



Beberapa faktor resiko terpenting Penyakit Jantung Koroner :
Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi
Kadar Kolesterol HDL rendah
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Merokok
Diabetes Mellitus
Kegemukan
Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
Kurang olah raga
Stress
Bila Anda menyandang salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut diatas, Anda dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung Anda kepada seorang ahli. Adanya dua atau lebih faktor resiko akan berlipat kali menaikkan resiko total terhadap Penyakit Jantung Koroner.



Deteksi Penyakit Jantung Koroner
Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya Penyakit Jantung Koroner antar lain : ECG, Treadmill, Echokardiografi dan Arteriorgrafi Koroner (yang sering dikenal sebagai Kateterisasi).

Dengan pemeriksaan ECG dapat diketahui kemungkinan adanya kelainan pada jantung Anda dengan tingkat ketepatan 40%. Kemudian bila dianggap perlu Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Treadmill Echokardiografi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut kemungkinan Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Arteriografi Koroner (Kateterisasi) yang mempunyai tingkat ketepatan paling tinggi (99 - 100%) untuk memastikan apakah Anda mempunyai Penyakit Jantung koroner.



Apakah Kateterisasi Jantung?
Kateterisasi Jantung merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk memeriksa struktur serta fungsi jantung, termasuk ruang jantung, katup jantung, otot jantung, sserta pembuluh darah jantung termasuk pembuluh darah koroner, terutama untuk mendeteksi adanya pembuluh darah jantung yang tersumbat.

Prosedur tersebut dilakukan oleh Dokter Spesialis dengan menggunakan alat Angiografi. Dengan pemberian zat kontras melalui kateter, dokter dapat mengetahui secara tepat letak, luas, serta berat atau derajat penyempitan pembuluh darad koroner. Hasil akan di rekam secara jelas di dalam film atau CD (Compact Disc)




Bagaimana dengan hasil Kateterisasi Jantung?
Dokter Anda akan menjelaskan hasil film yang direkam selama tindakan dan kemungkinan pengobatan selanjutnya. Bila hasil dari film tersebut diketahui adanya penyempitan pembuluh koroner, maka dokter akan memberitahukan tindakan pengobatan selanjutnya apakah cukup dengan obat atau dengan tindakan pelebaran bagian pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat dengan menggunakan alat alat tertentu atau ditiup, Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty, di singkat PTCA atau akhir akhir ini disebut Percutaneous Coronary intervention yang disingkat PCI; atau harus dilakukan Operasi Jantung Terbuka (Open Heart Surgery) untuk memasang pembuluh darah baru menggantikan pembuluh darah jantung yang tersumbat Coronary Artery Bypass Surgery disingkat CABG.



Bagaimana dengan resiko Kateterisasi Jantung?
Dengan semakin canggihnya peralatan Angiografi dan berkembangnya teknik teknik baru, pada umumnya tindakan kateterisasi secara praktis dianggap tidak ada resiko.

Menurut data statistik dari ribuan pasien yang telah menjalankan kateterisasi di RS Medistra menunjukkan bahwa angka keberhasilannya amat tinggi, setingkat dengan yang dilakukan di Amerika Serikat.




Apa yang dimaksud dengan tindakan "Peniupan" (PTCA-PCI)?
Tindakan "peniupan" atau "balonisasi" atau "Angioplasti" bertujuan untuk melebarkan penyempitan pembuluh koroner dengan menggunakan kateter khusus yang ujungnya mempunyai balon. Balon dimasukkan dan dikembangkan tepat ditempat penyempitan pembuluh darah jantung. Dengan demikian penyempitan tersebut menjadi terbuka.




Untuk menyempurnakan hasil peniupan ini, kadang - kadang diperlukan tindakan lain yang dilakukan dalam waktu yang sama, seperti pemasangan ring atau cincin penyanggah (Stent), pengeboran kerak di dalam pembuluh darah (Rotablation) atau pengerokan kerak pembuluh darah (Directional Atherectomy).